Bisakah Minyak Jelantah Langsung Dicampur Solar Jadi Biodiesel?
Fakta utama:
Minyak jelantah (minyak goreng bekas) tidak dapat langsung dijadikan biodiesel hanya dengan mencampur ke solar/diesel.
Minyak jelantah (minyak goreng bekas) tidak dapat langsung dijadikan biodiesel hanya dengan mencampur ke solar/diesel.
Campuran tanpa proses kimia bukan biodiesel dan berpotensi berbahaya untuk mesin (tidak stabil, bisa rusak).
Proses yang Benar Membuat Biodiesel dari Minyak Jelantah
- Transesterifikasi/Esterifikasi: Minyak jelantah wajib diolah dulu via proses kimia, dengan metanol + katalis (NaOH/KOH/CaO), dipanaskan/diauk hingga terbentuk biodiesel (ester metil) + gliserol (limbah).
- Biodiesel hasil proses ini (FAME) mirip dengan biodiesel nabati segar, dapat dicampur ke solar (B15, B20, B30), aman untuk mesin diesel.
Mengapa Tidak Boleh Dicampur Langsung?
- Bukan biodiesel asli: Hanya campuran minyak, bukan FAME.
- Risiko kerusakan mesin: Kerak, sumbatan filter, endapan, polusi, dan sulit terbakar sempurna dapat terjadi.
- Tidak stabil: Tidak memberikan kinerja pembakaran optimal seperti FAME.
Ringkasan & Kesimpulan
- Minyak jelantah harus diolah dahulu menjadi FAME lewat transesterifikasi sebelum aman dicampur solar sebagai biodiesel.
- Biodiesel dari minyak jelantah sudah dipakai untuk B20/B30 secara nasional, jika diolah dengan benar.
- Campuran langsung tanpa kimia = bukan biodiesel, tidak direkomendasikan untuk bahan bakar mesin.