Penentuan kadar air merupakan salah satu parameter penting dalam analisis kualitas bahan, baik untuk produk makanan, farmasi, kimia, maupun industri lainnya. Berikut adalah beberapa metode yang umum digunakan untuk mengukur kadar air, beserta penjelasan dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
1. Pengeringan Cara Biasa (Oven / Microwave)
Caranya: Sampel dipanaskan di oven atau microwave pada suhu 100 – 102 °C selama waktu tertentu hingga air menguap.
Perhitungan: Sampel awal ditimbang (a). Setelah dipanaskan dan air teruapkan, ditimbang kembali (b). Rumus:
Kadar air = ((a – b) / a) × 100%
Normal drying using oven/microwave: Sample is heated in oven/microwave at 100 – 102 °C so water evaporates. Calculation: weigh initial sample (a), then weigh after heating (b). Formula:
Water content = ((a – b) / a) × 100%
2. Metode Distilasi
Caranya: Sampel ditambahkan larutan dengan titik didih lebih tinggi dan massa jenis lebih rendah dari air (contoh: toluena, xilena) untuk mempermudah pemisahan. Dilakukan distilasi pada 100 – 102 °C hingga air teruapkan, lalu dikondensasikan dan ditampung pada corong pemisah. Air berada di lapisan bawah karena massa jenis lebih besar.
Perhitungan: Sampel awal ditimbang (a). Air hasil distilasi ditimbang (b). Rumus:
Kadar air = (b / a) × 100%
Distillation method: Sample is mixed with a solvent (e.g., toluene, xylene) with higher boiling point and lower density than water. Distillation at 100 – 102 °C evaporates water, which is condensed and collected in a separating funnel. Water settles in the lower layer. Calculation: weigh initial sample (a), weigh distilled water (b). Formula:
Water content = (b / a) × 100%
3. Pengeringan dengan Desikator
Caranya: Sampel diletakkan dalam desikator yang berisi bahan penyerap air (desikan) seperti CaCl2, P2O5, ZnCl2, H2SO4, CaSO4, KOH, BaO, Al2O3, dan silica gel. Umumnya digunakan silica gel yang berubah warna dari biru menjadi merah muda saat menyerap air.
Wadah sampel kosong dipanaskan di oven 100 – 105 °C (±3 jam), didinginkan dalam desikator, lalu ditimbang (a). Sampel dimasukkan (b), disimpan dalam desikator selama 12 – 24 jam, lalu ditimbang (c). Rumus:
Kadar air = ((b – c) / (b – a)) × 100%
Regenerasi: Silica gel dapat digunakan kembali dengan pengeringan pada oven 100 – 105 °C hingga warnanya kembali menjadi biru.
Drying using desiccator: Sample is placed in a glass desiccator containing desiccant (e.g., silica gel, CaCl2, P2O5). Silica gel changes from blue to pink when absorbing water. Empty container is heated (a), sample inserted (b), after storage weighed again (c). Formula:
Water content = ((b – c) / (b – a)) × 100%
 |
Silica Gel |
 |
Desikator |
Perbandingan Metode
Metode |
Kelebihan |
Kekurangan |
Oven / Microwave |
– Mudah dilakukan
– Peralatan tersedia luas
– Cocok untuk sampel umum |
– Bisa merusak sampel sensitif panas
– Kurang akurat jika ada komponen volatil lain selain air |
Distilasi |
– Lebih selektif memisahkan air
– Cocok untuk sampel dengan pelarut
– Hasil lebih akurat |
– Membutuhkan bahan kimia tambahan
– Prosedur lebih lama dan rumit
– Risiko paparan pelarut berbahaya |
Desikator |
– Cocok untuk bahan sensitif suhu
– Tidak memerlukan pemanasan tinggi
– Dapat menggunakan kembali desikan |
– Proses lama (12 – 24 jam)
– Ketelitian bergantung pada jenis & kondisi desikan
– Kurang praktis untuk pengujian cepat |
Kesimpulan
Pemilihan metode penentuan kadar air tergantung pada jenis sampel, ketelitian yang diinginkan, serta ketersediaan peralatan. Metode oven/microwave sederhana dan cepat, distilasi lebih akurat untuk sampel dengan pelarut, sementara desikator lebih cocok untuk bahan sensitif suhu.