Tribology adalah ilmu teknik yang mempelajari interaksi permukaan bergerak yang didalamnya terdapat fenomena seperti gesekan, pelumasan dan keausan . Dua permukaan atau lebih yang bergerak satu sama lain akan menimbulkan gesekan yang bisa menyebabkan ke ausan logam dan timbul panas sehingga untuk mengatasinya diberi pelumas seperti Oil, Grease, Cooler dll. Di dunia industri, oli pelumas di cek rutin untuk membuat kajian Predictive Maintenance dan peralatan yang digunakan disebut Tribology Oil Analysis.
Oli yang beredar dibagi menjadi 3 yaitu :
- Oli Mineral (mineral base oil) : oli yang berasal dari pengolahan minyak bumi (crude oil), terbagi menjadi 2 yaitu Light Product (gasoline, kerosene, fuel oil, diesel oil) dan Heavy Product (lubricating oil dan wax)
- Oli Sintetis (synthetic base oil) : oli yang berasal dari sintesa kimia yang sudah diatur ketahanan tingkat oksidas, stabilitas kekentalannya, desain molekul, struktur molekul dan dibuat dengan polimerisasi
- Oli Organik (vegetable base oil) : oli yang bersal dari hewan dan tumbuhan
Standar oli yang digunakan diberi kode khusus yaitu standar Eropa ISO-VG (Viscosity Grade) bukan standar Amerika SAE (Society of Automotive Engineers), perbedaannya adalah ISO-VG digunakan untuk oli industri seperti ISO-VG 32, ISO-VG 46 dan ISO-VG 68 sedangkan SAE digunakan untuk Motor Oil dengan range 0W (very low viscosity) sampai 60W (very high viscosity) sedangkan untuk SAE Gear Oil ditetapkan 70W (very low viscosity) sampai 140W (very high viscosity). Dibawah ini adalah Tabel ekivalen antara ISO-VG dan SAE
Menurut literatur “http://www.machinerylubrication.com/Read/213/iso-viscosity-grades” dijelaskan bahwa penggunaan ISO-VG adalah untuk menyamakan persepsi antara standar oil di berbagai negara di Eropa misalnya American Society for Testing and Materials (ASTM), Society for Tribologists and Lubrication Engineers (STLE), British Standards Institute (BSI), and Deutsches Institute for Normung (DIN). Semuas negara yang mempunyai standar sendiri ini membuat kesepakatan di tahun 1975 yang diwadahi oleh The Internatioanal Standards Organization (ISO) untuk menyemakan persepsi sehinggga diberi nama ISO-VG
Peralatan yang digunakan seperti gambar dibawah ini :
Peralatan tersebut yang menjadi peralatan utama Oil Analysis yang lengkap dan data disajikan dalam Trivektor (Wear —> gram metal pengotor / partikel keausan seperti ferrous dan logam mineral, Contamination —> partikel ISO Code, Free Water dan Chemistry —> TAN, Oxidation, Viscosity) beserta gambar visualisasi dari kontaminan. Untuk lebih jelasnya Trivektor dan kandungannya bisa dilihat di gambar & tabel dibawah ini
Digunakan untuk menentukan Oxidation Number, Total Acid Number (TAN) dan Free Water
Dikutip dari : Handbook The Oil Analysis Handbook by “Michael Holloway” bahwa dibawah ini adalah bahan dari peralatan yang mana juga bisa digunakan untuk melihat sumber dari oli yang tercemar logam kontaminan.
Krom (Cr) adalah material yang mempunyai kekerasan tinggi dan juga tahan korosi
- Menurunkan viskositas oli karena viskositas air lebih rendah dari oli
- Titik air jika berada di peralatan tekanan tinggi menyebabkan Pitting dan Cavitation
- Free Hydrogen dari air akan bermigrasi ke komponen mesin sehingga menyebabkan kerapuhan logam dan bisa menyebabkan patah
- Air dikatakan sebagai katalis terdegradasinya oli dengan kecenderungan membentuk endapan
- Air menyebabkan oli rusak seperti penguapan zat additive di dalamnya serta oli teroksidasi
- Mengurangi ketebalan lapisan pelumas
- Standar free water yang diijinkan sebagai kontaminan adalah 0,1 % atau 1000 ppm atau 1000 mg / L menurut ASTM D4378
Penghitungan jumlah partikel kontaminan di oli ditunjukkan seperti tabel diatas. Mengacu pada ISO 4406 bahwa penyebutan ISO Code Range dipergunakan untuk memudahkan penamaan banyaknya kandungan partikel dan biasanya penulisannya dalam bentuk X/Y/Z sebagai contoh ISO Code Standar adalah :
ISO > 4 = …..; ISO > 6 = ….. dan ISO > 14 = ….. artinya untuk “4” —> ukuran partikel > 4 mikron; “6” —> ukuran partikel > 6 mikron dan “14” —> ukuran partikel > 14 mikron. Penggunaan standar 4/6/14 ini karena menurut penelitian ukuran di range tersebutlah yang berpotensi menyebabkan kerusakan dua permukaan yang bergerak walau dilapisi full pelumasan. Contoh pembacaan di peralatan adalah jumlah partikel 18/12/10 dan jika diartikan seperti berikut :
ISO > 6 = 12 (partikel dengan ukuran > 6 mikron di sampel per 1 mL oli berjumlah antara 20 sd 40)
ISO > 14 = 10 (partikel dengan ukuran > 14 mikron di sampel per 1 mL oli berjumlah antara 5 sd 10)
Konversi jumlah partikel dengan nilai 18/12/10 sesuai tabel ISO Codes diatas.
Menurut standar ISO Codes diatas terdapat bermacam – macam standar yang dipakai untuk Oil Analysis tergantung dari pelumasan untuk apa oli itu. Standar umum yang dipakai di pembangkitan (PLTU) adalah memakai 20/18/15 mengacu ke kedua tabel diatas.
Namun sesuai ASTM D974 untuk standar TAN adalah penambahan (+) 0,3 sd (+) 0,4 mg KOH/g sedangkan untuk viscositas yaitu perubahan sebesar 15 % adalah Alarm
Dari Handbook “How to Read an Oil Analysis Report by Jim Fitch” didapatkan data sebagai berikut :
Dari Tabel diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Jika terdapat Perubahan Rantai Molekul Kimia Oli maka Pengurangan Viskositas disebabkan oleh panas operasi, gesekan fluida dan hidrolisis sedangkan Penambahan Viskositas disebabkan oleh oksidasi, polimerisasi, pembentukan carbon dan oksida yang tidak terlarut serta penguapan oli
2. Jika terdapat Penambahan Kontaminan di Oli (Kontaminasi) maka Pengurangan Viskositas disebabkan oleh bahan bakar mesin, pendingin mesin / pelumas dan aditif oli sedangkan Penambahan Viskositas disebabkan oleh emulsi air, udara yang terikut dan zat anti beku di oli